Pelayanan radiologi pada dasarnya adanya
pelayanan konsultatif dalam suatu rumah sakit. Pekerjaan yang dilakukan
seorang dokter spesialis radiologi adalah dengan melihat gambar, mirip
seperti yang dilakukan seorang dokter spesialis patologi. Bedanya,
analisis gambar radiologis ini seringkali merupakan langkah awal
penanganan pasien, dan sering dianggap “abstrak” oleh dokter lain.
Hal ini mengandung konsekuensi bahwa
seorang dokter spesialis radiologi haruslah cukup pandai, berwawasan
luas, dan mempunyai naluri detektif yang tinggi dalam mendeteksi
kelainan/penyakit. Adanya data mengenai keadaan klinis pasien akan
membantu seorang spesialis radiologi dalam memverifikasi diagnosis
radiologisnya atau dalam menyingkirkan diagnosis banding, dan tidak
tersedianya informasi klinis yang adekuat membuat pekerjaan radiologi
menjadi rentan terhadap kesalahan diagnosis.
Oleh sebab itu komunikasi dengan sejawat
dari bidang spesialistik lain merupakan hal yang esensial. Manajemen
alur pemeriksaan, administrasi pelaporan dan distribusi gambar
radiologis juga memegang peran penting dalam upaya diagnostik dan
intervensi yang efektif.
Berikut adalah sejumlah alasan mengapa seorang dokter spesialis radiologi patut dikasihani :- Seorang dokter yang mempresentasikan setumpuk gambar radiologis dihadapan sejumlah dokter bedah trauma yang keras kepala, yang akan menghujani 1001 pertanyaan sebelum melakukan operasi di kamar bedah. Dapat dibayangkan tekanan psikologis yang dialami dalam profesi radiologi ini.
- Seorang dokter yang setiap harinya menyatakan pasien memiliki kondisi jantung-paru yang sehat hanya berdasarkan selembar film saja, bahkan dengan nekatnya menuliskannya dalam laporan yang dapat dibaca dan dipertanyakan oleh sejawat yang lain untuk sekarang dan selama-lamanya.
- Seorang dokter yang (berdasarkan data klinis yang sangat minimal) mempresentasikan setumpuk gambar radiologis pada suatu konferensi ilmiah inter departemen, disertai sederet diagnosis banding yang bervariasi untuk setiap pasien. Pada saat yang sama muncul dokter klinisi lain yang memberikan data tambahan yang tidak diinformasikan sebelumnya. Data tambahan tersebut membuat sejumlah diagnosis banding sang spesialis radiologi tersebut menjadi terlihat konyol.
- Seorang dokter yang harus memikirkan ulang semua prosedur radiologi diagnostik dan intervensional setiap 6 bulan, akibat tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi radiologi yang sangat cepat.